-- just for fun --
iseng aja sih bikinnya pas lagi selo gitu
asal ngetik gitu tanpa dipikir ya emang ga bisa mikir sih
authornya ya jelas saya pure dari otak sebelah mana aja
maaf juga kalo ada kata-kata menistakan mereka
bukan tidak sengaja ya karena memang mereka pantas dinistakan wkkk~
*diceraiin sungyeol*
yosudah dinikmati saja kalo ga nikmat ya pokoknya dinikmati *maksa*
matur thankyou~~
cast : member Infinite
Kim Sunggyu
Jang Dongwoo
Lee Howon
Nam Woohyun
Lee Seongyeol
Kim Myungsoo (L)
Lee Sungjong
BUG!!
Woohyun melemparkan dirinya ke atas sofa di dalam dorm lalu
memejamkan mata dengan tangan bersila di atas perut tanpa melepas sepasang
sepatu ber-merek-nya itu. “Akhirnya sampai juga di dorm tercinta,” kata
Sungyeol lalu meletakkan tasnya ke dalam kamar.
“Lelah sekali,” tambah Dongwoo sambil melakukan sedikit
peregangan otot pada lehernya.
“Indonesian Inspirit keren sekali. Gue gak nyangka mereka
begitu antusias,” kata Hoya dengan melepas topi berwarna ungu nya itu.
“Gue sangat mencintai mereka,” Sungjong tersenyum lebar.
“DuhCapek. Ngantuk. Laper. Gue butuh banyak istirahat nih
biar gantengnya gak ilang,” keluh Myungsoo.
“Narsis amat lu hyung, gantengan juga gue,” kata Sungjong.
“Kalian ini. Berisik banget woy. Kalau capek tidur aja kek
gue gitu,” kata Woohyun dengan masih menutup matanya lalu kembali menikmati
tidurnya. Myungsoo menatap Woohyun dengan kesal dan mengabaikannya lalu
menyusul Sungyeol menuju kamar.
“YA! KALIAN! MANDI DULU, MAKAN DULU, BARU TIDUR! JOROK
SEKALI KALIAN INI!” teriak Sunggyu dari pintu dorm dengan membawa segebok (?)
sayur-sayuran untuk dimasak sore ini.
“YEEE HARABOJIIIIII,” jawab seluruh member kecuali Woohyun
yang memang sedang menikmati alam mimpinya.
“Tsk! Haraboji. Haraboji. Emang gue setua itu? Ganteng super
cetar halilintar badai begini dibilang haraboji,” Sunggyu mengomel sendiri lalu
menghampiri sofa yang ditiduri (?) Woohyun, “HEH! BOCAH! LO JUGA! KALO GAK
MANDI, LO GAK BOLEH TIDUR DI KAMAR!” teriak Sunggyu tepat di telinga Woohyun.
“Gak papa gue bisa tidur di tempat Sungyeol sama Myungsoo lalu
minta manager tidur di kamar gue,” kata Woohyun pelan dengan tidak membuka matanya
sedikitpun lalu kembali tidur.
“OGAH DUNIA AKHERAT!!!” jawab Sungyeol dan Myungsoo
bersamaan dari dalam kamar. Woohyun terbangun lalu melihat ke arah Sungyeol dan
Myungsoo dengan mengepalkan tangan kanannya seakan ingin melemparkan tinju ke
arah mereka berdua, “Aishh! Kalian ini.” Sunggyu melirik Woohyun.
“Santai gue masih bisa tidur di kamar ....,” belum sempat
Woohyun melanjutkan ucapannya terdengar teriakan Sungjong, Hoya, dan Dongwoo,
“ANDWAE!!!!” lalu menutup pintu kamar dan menguncinya.
Sunggyu melihat kamar Hoya sekilas lalu kembali menatap
Woohyun, “Bagaimana ini? Tidak ada yang mau menerimamu,” lalu Sunggyu
meninggalkan Woohyun dengan senyum penuh kemenangan.
“Aish... Pengen gue tendang pantat mereka satu per satu. Belom
pernah ngerasain tendangan maut si madun ye?” kata Woohyun kesal dengan
melempar bantal sofa yang ada di dekatnya.
“BAIKLAH. GUE MANDI SEKARANG,” kata Woohyun sambil membawa
handuk. Mendengar itu, lalu seluruh member berlari berbaris mengantri di depan
kamar mandi. Woohyun melihat keheranan.
Sunggyu menghampiri Woohyun, “Bagaimana ini? Tidak ada yang
ingin kau dahului,” Sunggyu kembali ke dapur.
“Terserah kalian,” kata Woohyun berputus asa. Semua member
terkekeh.
2 jam berlalu.
“Makanan sudah siap,” teriak Sunggyu.
“YEEEEE HARABOJIIIIIIII”, jawab semua member kemudian mereka
berlarian menuju sumber suara.
“Haraboji. Haraboji. Kalian pikir gue setua itu? Gue ini
yang paling tampan diantara kalian semua,” Sunggyu mengomel di depan mereka
semua sambil mendaratkan jitakan ke kepala mereka satu per satu.
“Kalo ketawa aja merem. Tampan dari mana,” kata Sungyeol
pelan.
“Heh! Buncit! HYUNG DENGER! Oncom lu!” teriak Sunggyu lalu
kembali menghampiri Sungyeol dan melayangkan jitakan maut sehingga membuat Sungyeol
kesakitan, “Auwww, sakit hyung.”
Sunggyu kembali ke tempat duduknya, “Ayo makan. Keburu
dingin.”
“YEEEE HAA...” belum sempat mereka selesai mengucapkannya
lalu Sunggyu melirik ke arah mereka.
“YEEEE URI SARANGHANEUN HYUNGNIM,” lanjut mereka lalu mereka
menyantap masakan Sunggyu dengan tanpa ragu. Sunggyu tersenyum menang. Sungjong
tibatiba berhenti mengunyah makanan. Diikuti dongwoo, hoya, sungyeol, myungsoo,
kemudian woohyun.
“Wae?” tanya Sunggyu dengan melihat mereka satu per satu.
“Ah tidak, hanya saja agak sedikit asin hyung,” jawab
Sungjong pelan.
“Bukan sedikit hyung, tapi memang asin,” tambah hoya.
“Gue malah hampir gak bisa makan makanannya,” tambah
Myungsoo dengan meletakkan sendok.
“Makanan macam apa ini hyung? Apa lu mau bunuh kita biar ga
ada saingan ketampanan lagi?” tambah Sungyeol.
“Iya hyung, asin banget. Asin sekali. Sangat asin,” Dongwoo
menambahkan dengan tegas. Sunggyu menatapnya tajam, Dongwoo menundukkan kepala,
“Kenapa dia jadi menyeramkan?”
“Lo?” tanya Sunggyu pada Woohyun yang juga berhenti
menyantap masakan yang dibuatnya dengan susah payah.
“Ah tidak hyung. Cuma gue udah kenyang. Masakan lo sangat
enak, tapi sayangnya gue udah kenyang mau gimana lagi?” Woohyun terkekeh.
“EHEM!” semua member melirik tajam Woohyun. Woohyun
menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
“Cari muka sekali woohyun hyung,” Sungjong mengomel kesal
dengan memanyunkan bibirnya.
“Hyung, betewe gue ada beberapa ramen di tas. Lumayan untuk
pengganjal perut,” kata Myungsoo.
“Baiklah. Kita masak ramen saja,” tambah Sunggyu.
“Ah, Kim Myungsoo memang penyelamat kita,” kata Sungyeol
dengan melayangkan pelukan kepada Myungsoo. Myungsoo tersenyum, “Gue ambil ya.”
Myungsoo berjalan ke arah kamarnya dan mencari ramen di tas bagian depan. Tetapi
tidak ditemukan. Myungsoo mencarinya lagi di tas bagian belakang. Tetap tidak
ditemukan, “Aish, gue taruh dimana ya? Perasaan tadi disini.”
Myungsoo berjalan kembali ke ruang dimana para member
berkumpul. Myungsoo tersenyum kecut dengan sedikit memperlihatkan gigi ratanya.
“Mana ramennya?” tanya Sunggyu dengan menadahkan kedua
tangannya.
“Ah kita sudah lapar,” tambah Hoya. Semua member
mengelus-elus (?) perutnya.
“Sabar ya sayang. Sebentar lagi kita makan,” kata Sungyeol
dengan memegang lembut perut buncitnya.
“Hehehe,” Myungsoo terkekeh.
“Kenapa?” tanya Sunggyu menyelidik.
“Ti-tidak hyung. Emm, anu, emm, nganu hyung, itu loh, emm, ramennya
hilang,” kata Myungsoo dengan menundukkan kepalanya.
“Sayang, maaf kita tidak jadi makan,” kata Sungyeol dengan
memegang perutnya kembali.
“Kok bisa?” tanya Sunggyu.
“Myungsoo hyung, PHP!” kata Sungjong dengan melempar bantal
kepada Myungsoo.
“Mian,” singkat Myungsoo. “Tadi gue yakin gue taruh di tas,
tapi setelah dicari udah gak ada,” lanjut Myungsoo.
“Makanya jomblo, tukang PHP sih lu hyung,” celetus Sungjong.
“Kepret lu jong,”
“JADI???” tanya Dongwoo kepada semua member. Semua member
terdiam.
“Eh betewe mana Woohyun hyung?” tanya Myungsoo.
“Dia ke WC, sakit perut katanya, kekenyangan mungkin,” jawab
Dongwoo.
“Kekenyangan? Apa jangan-jangan dia yang .............,”
Myungsoo bertanya-tanya.
Semua member mengernyitkan alis mereka dan segera bangun
lalu berdiri di depan toilet.
CKLK!!!
Pintu toilet terbuka.
“Apa-apaan ini? Kenapa semua orang berdiri disini?” tanya
Woohyun yang sedikit bingung.
“Lu makan ramen gue ye hyung?” tanya Myungsoo. Woohyun tersenyum
tanpa dosa, “Ah, itu.” Myungsoo menatapnya tajam. Begitu juga member lain. “Gue
Cuma makan sebungkus tadi pake air panas yang ditermos di kamar lu,” kata
Woohyun.
“Harusnya masih sisa 3 hyung. Yang lain kemana?” tanya
Myungsoo lagi.
“Ah, itu, emm, gue kasih ke manajer sama temen-temennya,”
Woohyun tersenyum kecut. “Mian,” tambahnya.
“Ah gue juga minum susu botol yang ada di tas lu. Keliatannya
enak sih. Tapi kenapa gue malah sakit perut ya?” tanya Woohyun sambil memegangi
perut ber-abs nya.
“KARMA!” jawab semua member. Woohyun terdiam. Woohyun
merasakan sakit di perutnya lagi dan dengan segera masuk ke toilet.
“Hyung, lu tau ..... susu botol itu sudah kadaluarsa sejak
seminggu yang lalu,” kata Myungsoo dengan sangat pelan, tapi masih bisa
terdengar oleh Woohyun.
“LALU KENAPA LU TAROH DI TAS, BEGO?! ATURAN LU BUANG!
AARGHHH!” teriak Woohyun sambil menahan sakit di perutnya.
“GUE LUPA MAU BUANG HYUNG,” jawab Myungsoo yang lalu kabur
meninggalkan Woohyun sambil terkekeh. Begitu juga member yang lainnya.
“Myungsoo kampret!!! Dasar nama satu huruf! Gue sunat lu
nanti! Aaaarrgghhh!” rintih Woohyun di dalam toilet.
No comments:
Post a Comment