Sunday, 4 November 2012

Engineer, not Pharmacist! WHY?

Insinyur? Apoteker? Sungguh itu tidak terpikirkan sebelumnya. Setelah lulus SMP yang ada dipikiranku hanya 'aku lulus, masuk SMA N 1 Blora jurusan IPA'. Tidak terpikirkan olehku aku menjadi seorang Apoteker ataukah Insinyur. Ketika ibu memintaku untuk mencoba mendaftar di salah satu sekolah farmasi di Jogja, aku hanya diam dan mencoba memenuhi permintaan beliau. Aku bersama bapak pergi ke Jogja, mendaftar di Sekolah Menengah Farmasi di Jogja dan SMA Muh 1 Jogja. SMA Muhi? Yap. Memang tidak ada rencana sebelumnya, hanya saja bapak ingin berkunjung dan mendaftarkanku sebagai calon siswa SMA Muhi Jogja.
Lagi lagi aku hanya meng-iya-kan dan mencoba memenuhi permintaan beliau. Akan tetapi aku tidak mengikuti test seleksi masuk Muhi dan hanya mengikuti test seleksi masuk SMF saja. Tetapi selain aku mendaftarkan diri di sekolah luar kota, aku juga mendaftarkan diri di SMA N 1 Blora, SMA favorit se-Kabupaten Blora. Bersyukurlah ketika aku diterima di SMA N 1 Blora, tetapi sayangnya aku tidak diterima di SMF. But, it's okay. Mungkin memang jalannya aku harus di SMA N 1 Blora dan menemukan teman-teman paling hebat dan juga menemukan seseorang yang belum bisa membuatku move on sampai sekarang *ini malah curhat* okay, forget it!
Di Blora lagi? ya begitulah yang aku pikirkan saat itu. Memang aku sudah cukup bosan dengan keadaan kota yang tidak banyak mengalami perubahan itu. Let it flow aja, biarkan mengalir dengan apa adanya. Dan kutemukan teman teman yang mewarnai hari-hariku dan seseorang yang membuat hidupku random sampai sekarang -_-
Memang tidak ada cerita cinta yang indah yang bisa aku ceritakan semasa SMA, hanya ketidakpastian dan penantian tak berujung yang aku dapatkan. Tetapi, aku bisa menceritakan bagaimana aku bisa berteman dengan orang orang hebat seperti mereka. Itulah yang membuatku tetap mensyukuri apa yang telah terjadi dan tidak terlarut dalam kegagalan menjadi seorang Pharmacist.
Mungkin memang bukan takdirku menjadi seorang Pharmacist atau Apoteker, mungkin seorang Engineer lah yang lebih pantas untukku. Melalui SMA N 1 Blora, dan melalui UII lah aku menjajaki dunia baruku yaitu sebagai calon an excellent Environmentalist atau excellent Engineer. Awalnya aku menjadi mahasiswi Teknik Lingkungan membuatku kalang kabut karena begitu banyaknya tugas yang diberikan dosen. Makin kesini aku makin mengerti, makin memahami, dan makin terbiasa dengan segudang tugas dari dosen yang membuatku mungkin tidak sempat bersenang-senang, memikirkan hal yang tidak begitu penting seperti 'lelaki'.
Bukan hanya gagal dalam menjadi seorang Apoteker, aku juga pernah gagal dalam SNMPTN. Gagal menembus Planologi UGM dan gagal masuk Perguruan Tinggi Negeri. Sebenarnya bukan masalah besar mau di PTN atau PTS yang jelas bagaimana kita menjalaninya dan bagaimana usaha kita.

Itulah sedikit cerita dariku, jatuh bangunnya aku menghadapi kehidupan yang keras ini. Untuk kalian yang mungkin pernah gagal dengan apapun itu, janganlah berlarut dalam kesedihan karena kegagalan, mungkin dengan kegagalan itu Tuhan memberikan hikmah dibalik semuanya dan lebih menjadikan kalian pribadi yang lebih baik.

No comments:

Post a Comment